Senin, 10 Juni 2013

laporan fistum perkembangan dan pertumbuhan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  JUDUL
Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman

1.2  TUJUAN
Meneliti Laju Pertumbuhan Batang dan daun (Arachis hypogea)

1.3 LANDASAN TEORI
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
 Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah utama:
 - Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
 - Daun (dan batang) ke atas (Salisbury dan Cleon, 2002).
 Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar. (Syamsuri, 2003).
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam (intern) dan faktor luar (ekstern)
a.Hormon (Faktor Internal)
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di antaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
1)      Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, serta jaringan yang masih bersifat meristematis. Adapun fungsi auksin sebagai berikut.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh sinar yang berlebihan. Apa yang akan terjadi jika suatu tanaman memperoleh banyak sinar pada salah satu sisi bagian tubuhnya? Apabila salah satu sisi bagian tersebut banyak terkena sinar, tanaman itu akan mengalami hal-hal seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, tanaman yang memperoleh sinar dari satu sisi akan mengalamiperubahan-perubahan berikut.
a)Auksin akan terakumulasi di bagian batang yang tidak terkena sinar.
b)Konsentrasi auksin yang tinggi di bagian yang tidak terkena sinar akan mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun koleoptil.
c)Pertumbuhan sel yang lebih banyak di bagian kurang sinar menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tanaman tumbuh ke arah cahaya.
2) Giberelin
Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi hormon giberelin terlihat dalam tabel berikut.
3) Gas etilen
Ada berbagai macam fungsi gas etilen. Salah satunya interaksi gas etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada buah, misalnya mangga dan nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin dapat mengatur perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama gas etilen dijelaskan dalam tabel berikut.
 
4) Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tubuh tumbuhan. Sitokinin dibentuk pada system perakaran. Fungsi hormon tersebut dapat Anda lihat dalam tabel berikut.
5) Asam absisat
Berbeda dengan hormon yang lain, asam absisat mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan.
b.Faktor Eksternal
Seperti telah disebutkan sebelumnya, hormon diproduksi dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal (lingkungan). Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi suhu udara, cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.
Sebelum Anda mencermati uraian pengaruh beberapa factor lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan lakukan tugas berikut
1) Suhu

Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena berhubungan dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bias diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan bertahan hidup.
Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperature sekitar 10°38°C untuk pertumbuhannya.
2) Cahaya
Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu anyak. Cahaya yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga kekurangan cahaya juga berakibat buruk bagi tanaman.
Contoh akibat dari hasil fotosintesis yang berkurang misalnya tanaman yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya jauh lebih panjang dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari.
Tanaman ini  berwarna pucat dengan batang lemah dan kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap semacam ini disebut etiolasi.
3) Kelembapan
Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji. Hal  ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan.
Tingkat pengaruh kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada tanaman yang membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan tanah yang tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.
4) Air dan mineral
Tumbuhan membutuhkan air, CO2 , dan mineral. Air dan CO 2 merupakan bahan utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO 2 diambil melalui stomata dan lentisel. Adapun air dan mineral diambil dari tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, misalnya tanaman kantong semar (Venus sp. Atau Nephentes sp.). Tanaman ini memperoleh senyawa nitrogen (protein asam amino) dan mineral dari serangga yang masuk perangkapnya
Air juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi). Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. Mineral yang diperlukan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen. Elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut makroelemen, sedangkan elemen mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut mikroelemen.

5) Ketersediaan oksigen
Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.
( Saefudin. 2012)
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun b. akar embrionik yaitu calon akar c. kotiledon yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.  (Gardner, dkk. 1991)


BAB II
METODE PERCOBAAN


2.1 ALAT DAN BAHAN
a.                  Alat :
·                     Cangkul
·                     Polibek 5 buah
·                     Jangka sorong
·                     Penggaris

b.                  Bahan:
·                     Tanah kebun
·                     Biji kacang tanah
·                     Air
·                     Pupuk kompos
-           
           
2.2 CARA KERJA
1)      Polibek diisi dengan tanah kebun sampai 2/3 bagian, kemudian tambahkan pupuk kandang
2)      ditanam biji kacang tanah pada masing-masing polibek
3)      dsiram dengan air
4)      dibiarkan
5)      disiram 2 kali sehari sehari ( pagi dan sore)
6)      diamati dan diukur tinggi, lebar daun, diameter batang, dan panjang daun  setiap 2 kali seminggu dalam satu bulan
7)      catat hasil pengamatan




BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

3.1   HASIL PERCOBAAN
Pengamatan 1

Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
4.5
1.6
2.5
0.204

pot 2
4.3
1.6
2.5
0.203

Pot 3
0
0
0
0

Pot 4
0
0
0
0

Pot 5
4.3
1.43
2.15
0.20

 Pengamatan 2


Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
14.2
1.9
2.8
0.41

pot 2
12.4
1.7
2.6
0.40

Pot 3
10.5
2.9
2
0.43

Pot 4
0
0
0
0

Pot 5
14.3
1.8
2.5
0.42



Pengamatan 3



Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
22.8
2
2.9
0.435

pot 2
20.2
1.8
2.5
0.315

Pot 3
19.0
2.2
2.9
0.285

Pot 4
7.5
1.4
1.6
0.202

Pot 5
21.5
1.8
2.5
0.45

Pengamatan 4


Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
27.8
2
3.1
0.439

pot 2
22
1.8
2.5
0.315

Pot 3
20.6
2.3
2.9
0.335

Pot 4
9.5
1.6
2
0.215

Pot 5
21.6
2.4
3.9
0.49




Pengamatan 5


Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
32
2
3.1
0.51

pot 2
27
1.8
2.5
0.365

Pot 3
20.6
2.3
3
0,41

Pot 4
17.5
1.6
2
0.342

Pot 5
21.9
2.4
3.9
0.53


Pengamatan 6


Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
32
2
3.1
0.581

pot 2
30
1.8
3.12
0.435

Pot 3
26.9
2.3
3.1
0.489

Pot 4
19.5
1.6
2.3
0.291

Pot 5
31.3
2.4
3.9
0.61


Pengamatan 7


Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
40
2.83
4.789
0.61

pot 2
39
2.675
4.77
0.55

Pot 3
23
2.95
3.87
0.512

Pot 4
29.1
1.863
3.79
0.341

Pot 5
37
2.94
4.7
0.650


Pengamatan 8


Macam Pot
Tinggi Batang
Lebar daun
Panjang Daun
Diameter Batang

Pot 1
47
3
5.5
0.691

pot 2
44
3
5
0.61

Pot 3
44
3.5
5.5
0.599

Pot 4
32
2
4.12
0.391

Pot 5
45
3.2
5
0.691













3.2  PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan kali ini yaitu membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dimana disini tanaman yang digunakan adalah kacang tanah Arachis hypogea yang ditanam didalam 5 boah pot/polybag. Perlakuan yang dilakukan pada percobaan ini diberikan perlakuan yang sama pada tiap pot nya. Pengamtan yang dilakukan yaitu selama 1 bulan dengan 2 kali pengamatan tiap minggunya.  Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan, dimana yang diukur pada pengamatan ini yaitu tinggi batang, lebar daun, panjang daun, dan diameter batang, terdapat perbedaan yang signifikan antara ke-5 tanaman tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak hal-hal yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman.
Hasil yang ditunjukkan dari pengamatan tersebut yang paling cepat pertumbuhannya yaitu pada pengukuran tinggi batang. Sesuai dengan literature menjelaskan bahwa tanaman yang terus tumbuh itu dipengaruhi oleh factor dari dalam maupun factor dari luar. Factor dari dalam yang mempengaruhi meningkatnya tinggi batang ini yaitu karena adanya hormone auksin yang terdapat pada tanaman tersebut. Dan factor dari luarnya yaitu adanya sinar matahari. Selama pengamatan yang dilakukan, tanaman yang diamati diletakkan ditempat yang teduh, dibawah pohon-pohon lain, sehingga pertumbuhan hormone auksin nya optimal, karena jika tanaman tersebut diletakkan pada sinar matahari langsung, maka akan menghambat kerja hormone auksin.
Perkembangan akar, daun dan batang baru. Fase ini berhubungan dengan 3 proses penting : (1) pembelahan sel, (2) pemanjangan sel, dan (3) tahap awal dari diferensiasi sel. Ke-3 tahap tersebut menyebabkan adanya pertumbuhan tanaman sekaligus terjadi perkembangan pada tanaman.
Selain tinggi batang, lebar daun dan panjang daun juga mengalami peningkatan, walaupun peningkatannya tidak setinggi tinggi batang, namun disini kenaikan nya terus menerus dari hari ke hari, walaupun ada juga yang konstan kenaikannya. Berarti ini menunjukkan selain pada ujung batang, pada daun juga mengalami pertumbuhan. Pada daun ini juga diamati adanya keguguran pada daun, ini disebabkan adanya hormone yaitu asam absisat yang menyebabkan daun tersebut melakukan pengguguran atau biasa disebut Absisi. Selain itu juga meningkatnya hasil pertumbuhan ini tidak lain juga karena adanya makanan untuk tumbuhan itu sendiri, yaitu air dan mineral. Dimana disini tumbuhan yang dilakukan pengamatan disiram setiap hari, sehingga air dan mineral yang terkandung pada tanaman tersebut menyebabkan tumbuhan itu tumbuh dan berkembang.



















BAB IV
PENUTUP
4.1  KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas, laju Pertumbuhan yang diteliti pada kacang dapat diamati dari tinggi batang, diameter batang, lebar daun, panjang daun dan jumlah daun. Dimana dari hasil pengamatan tersebut hasilnya meenunjukkan peningkatan yang signifikan.
Pertumbuhan dan perkembangan saling mengikuti karena pada awal pertumbuhannya embrio terbungkus biji yang memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter yaitu produk mekanisme morfogenetik yang akan memperlihatkan adanya perkembangan pada tanaman.

4.2. SARAN
·         Pada saat melakukan percobaan seharusnya telah menyediakan alat dan bahan yang sesuai, sehingga pratikum dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Serta bahan yang digunakan seharusnya disesuaikan sehingga tidak ada bahan yang terbuang sia-sia.
·         Praktikan diharafkan untuk lebih teliti dalam melakukan praktikum terutama pada pengukuran  agar data yang diperoleh valid.







DAFTAR PUSTAKA
Gardner, dkk. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI press
Saefuddin. 2012. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pdf. http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-SAEFUDIN/Pertumbuhan_dan_perkembangan_pada_tumbuhan.pdf  (Diunduh  27 Mei 2013)
Salisbury, 1995. Fisiologi tumbuhan Hubungan Air Dengan Tanah. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Syamsuri, Istamar. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.




















LAMPIRAN























LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

lambang_unib.jpg
DISUSUN OLEH
DWI MENTARI (A1D011041)

DOSEN PEMBIMBING
Dra. YENNITA, M,Si



PROGRAM STUDI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013